Senin, 28 Juni 2010

Indahkah cinta? [part II]

Diposting oleh Nuy di 07.41
Belum tau part I? baca aja di sini...
----------------------------------------------------------------------------------
Pagi yang cerah secerah hatiku. Ku harap hari ini tak ada insiden yang membuatku ingin lenyap seketika. Aku sudah mulai membiasakan diri dengan sikap Davi yang sulit ditebak. Sudahlah lupakan saja! Anggap saja semua itu hanya perasaanku sesaat. Aku berangkat sekolah pagi-pagi sekali, maklum hari ini aku harus piket kelas. Sialnya, tidak ada yang bisa diandalkan untuk membersihkan kelas kecuali aku. Percuma saja setiap hari dibagi piket sampai 5 orang sekaligus, toh yang inisiatif menjalankan tugas hanya segelintir orang.

Sesampainya di kelas...
DEG! Sudah ada Davi duduk masin di tempatnya. Aku melihat keadaan sekitar--tidak ada siapa-siapa. Itu berarti aku hanya berduaan dengannya di kelas. O-M-G aku harus bagaimana? Ok, santai Kim! Aku berusaha menenangkan hatiku. Dengan cepat aku menyimpan tas di tempat dudukku berusaha terlihat sewajar mungkin tanpa ada canggung sedikit pun.

"Pagi banget datengnya Kim?" tanya Davi tiba-tiba yang membuat jantungku berdetak tak beraturan. Keringat mengalir tanpa diminta.
"Ah, ngg.. iya kan gue piket. Elo sendiri?" jawabku grogi.
"Gue sih sengaja dateng pagi soalnya mesti ngerjain tugas Pak Yaya dulu, kebetulan perlengkapan melukis gue habis semua. Jadi dadak beli di sini" Davi nyengir--manis sekali.
"Oh" aku hanya bisa ber-oh ria tapi arah pembicaraannya sama sekali tak ku mengerti.
"Elo sendiri udah tugas Pak Yaya?"

DEG! Aduh, tugas Pak Yaya? tugas apaan ya? Oh, iyaa tugas ngelukis batik! Aku nggak inget sama sekali! Entah kenapa saat itu aku malah belum mengerjakan tugas Pak Yaya padahal aku sudah berangkat sepagi ini. Harusnya kan semua sudah siap terkendali. Dasar ceroboh! Aku menyesali kebodohanku dan bergegas menyelesaikan tugas itu setelah piket.
"Kok bengong?"
"Ah? aduuh sori. Gue belum ngerjain tugas Pak Yaya, gimana dong nih? Mana pelajaran pertama?"
"Kok seorang Kimly bisa lupa ngerjain tugas?"
"Ng, gue juga manusia kali!"
Davi terkekeh. Guratan senyumnya terlihat jelas--manis--tegas. "Ya udah gue bikinin deh buat lo. Sekarang lo piket aja dulu gih!" Aku seolah terhipnotis oleh ucapannya. Seketika itu aku hanya bisa diam menuruti perkatannya.

Beberapa menit kemudian...
Sebagian siswa sudah berdatangan, aku duduk--membaca buku serius padahal ini hanya caraku menutupi penantian lukisan Davi. Kok dia baik banget? Seketika pertanyaan itu yang terlontar dalam benakku. Sebisa mungkin aku jangan menganggapnya sebagai sebuah sinyal, karena aku tidak mau kecewa. Saat ini entah apa yang sedang ia pikirkan, yang aku tahu--Sissy sudah membongkar rahasiaku yang selama ini memendam rasa kepadanya. Jika kamu jadi aku bagaimana perasaanmu? Malu? tentu saja.

Ku lihat dari sudut mataku--Davi menghampiriku. Tanpa diminta jantung itu berdetak lebih cepat lagi. Disodorkannya lukisan batik yang indah itu untukku--dari seorang Davi. Mimpikah? ternyata tidak! Namun aku tak boleh mengharapkan yang lebih dalam.Davi menghampiriku hanya untuk memberikan lukisan itu saja lalu kembali ke tempat duduknya. Anak mataku mengintai gerak-geriknya. Terlihat Wina sedang membujuk Davi untuk membuatkannya tugas lukisan itu. Dengan tegas Davi menolak padahal jika ia mau itu hal yang sangat mudah mengingat ia merupakan anak emas Pak Yaya yang sangat mahir melukis. Dia menolak membuatkannya untuk Wina? Tapi untukku? Ah, jangan terlalu cepat mengambil keputusan.
***
Semenjak saat itu, entah perasaanku saja atau bukan Davi semakin memperhatikanku--dia peduli padaku. Tanpa sadar aku menaruh harapan lebih. Ya, seharusnya aku tak melakukan hal itu. Walaupun ia selalu membantuku, selalu ada setiap aku butuh, mengingatkanku akan sesuatu yang penting. Tapi itu belum cukup untuk memastikan semua kemungkinan yang ada bukan? Aku takut terjatuh--tapi itu tak pernah terpikir olehku.

5 Maret 2010
Entah kenapa aku sangat menanti-nanti hari itu, dia elah menunjukkan sesuatu yang membuat mataku terbuka. Bukannya aku terlalu percaya diri atau apa yang pasti keyakinan hatiku telah mengalahkan semuanya. Dia bilang akan membantuku mengurus acara ultah SMA, kami akan jadi tim sukses hut SMA. Pastinya kami akan sering bersama. Tapi khayalanku tentang semuanya terhapus sudah ketika aku melihatnya di depan gerbang sekolah--tepat saat kakiku melangkah masuk, kaku seketika. Davi--orang yang sudah membuatku menaruh hati padanya kini sedang tergelak tawa bersama seorang cewek--adik kelas kami.

PLAKK! Hatiku berasa ditampar. Aku tertegun melihatnya. Hatiku berkecamuk hebat. Inikah Daviku? Perlahan aku merasa tubuhku ditarik seseorang--Sissy! Ku lihat sorot matanya menyiratkan penyesalan. Ada apa ini? Pemandangan tadi hanya imajinasiku saja bukan?

Gue emang suka sama Kimly, Sy. Tapi satu sisi gue juga suka sama Cinta, anak X.1. Gue sayang sama dia sama kayak sayangnya gue sama Kimly. Gue bingung pilih yang mana. Gue tadinya mau milih Kimly, tapi Cinta nembak gue duluan--gue nggak bisa nolak. Lagian gue minder juga sama Kimly dia terlalu sempurna.  

DEG! Aku tertegun mendengar rekaman suara Davi itu. Aliran darah berasa naik sampai ubun-ubun. Buliran bening ini jatuh tanpa diminta. Sorot mata Davi mengawasi kami dari kejauhan. Biarkan saja ia melihat semuanya! Aku sudah tidak perduli padanya! Cowok nggak punya pendirian! PLIN PLAN! Detik itu juga aku menghapus namanya yang sudah terpatri dihatiku. Inilah cinta pertamaku, cinta palsu. Apa artinya semua perhatian itu??

-tamat-



18 komentar:

Riesta Emy Susanti on 28 Juni 2010 pukul 08.00 mengatakan...

wah,,,kayanya blum baca...
komen dulu aja deh...
biar pertamax...
baru lanjut baca...
hehehehe

Cerita aja on 28 Juni 2010 pukul 08.04 mengatakan...

hahaha keduax nih ya? wah keren2, cita2 jadi penulis ya?

Umy Diary on 28 Juni 2010 pukul 08.15 mengatakan...

umy yang ketiga,,


waahhh,,,, haru juga bacanya,, kasian si kimly,,
tapi ya, gitulah, cinta pertama nggak semesti nya indah, mungkin bisa jadi pelajaran buat cintanya kimly yang berikutnya
met malam mbak,, umy mampir baca2 ni,,
cepernnya bagus mbak

non inge on 28 Juni 2010 pukul 08.49 mengatakan...

Keyeeeeeen... top dech... ^^

harto on 28 Juni 2010 pukul 08.53 mengatakan...

semoga tercapai apa yang di cita-citakan.
sukses selalu n tetap semangat

hanumuslem on 28 Juni 2010 pukul 18.18 mengatakan...

wah... so sweet... hehehe... nice post

ƒitri LaskarHijab on 28 Juni 2010 pukul 18.38 mengatakan...

Assalamualikum adek kuh nurul apa kabar sayang...?
wahh tulisanmu semakin hari semakin kreatip, kenapa ga coba buad buku dek,
cerpen" aja dulu lewat DAR MIZAN ^^

TUKANG CoLoNG on 28 Juni 2010 pukul 18.41 mengatakan...

gag apa-apa deh dapet yang kedelapanxx..:D

berlanjut terus nih cerita cintanya..
kayak cinta fitri aja.:)

yudex on 28 Juni 2010 pukul 18.50 mengatakan...

kenapa Kimly nyerah sih? endingnya kurang sip Neng, tapi ceritanya keren. ada rencana buat novel juga ta? hehe.. semoga aja.

mocca_chi on 28 Juni 2010 pukul 19.02 mengatakan...

cerita yang masi sederhana, masi bisa diotak atik kok biar lbh bagus.

lll123 on 28 Juni 2010 pukul 19.46 mengatakan...

ehm ehm.. terserang VMJ nih.. ckck.

Virus Merah Jambu yang mematikan. haha.

haloo.. salam kenal ya. ^_^

elok langita on 28 Juni 2010 pukul 20.07 mengatakan...

:i:

engga happy ending iaah cantik..

Ferdinand on 28 Juni 2010 pukul 21.59 mengatakan...

Owwwhhhhhh.....Endingnya koQ gtu ya Nuy.....hiks...hiks......

padahal awalnya udah penuh harapan eh pas terakhirnya malah jadi bener2 kacaw haha..

Aduh udah tamat aja lagi haha......kayanaya aku ga pernah suka sama cwe ampe dua2 gtu.....N ga mungkin juga sayang sama 22'y.....kayanya udah tepat tuh keputusannya Nuy....

Oiya konfirmasi nama yg mau dipake ya buat dibikin Sertifikat.....Thnx....

Semangat!!!

imtikhan on 28 Juni 2010 pukul 22.37 mengatakan...

berkunjung mencari info yang bermanfaat
salam kenal n salam blogger
terima kasih

simple.of.me on 28 Juni 2010 pukul 23.41 mengatakan...

nice story ^^
walopun ga hepi ending, tp trkadang kenyataan memang menyakitkan..

albertus goentoer tjahjadi on 29 Juni 2010 pukul 05.28 mengatakan...

ah... cinta... memang sulit ditebak... indah sekaligus bisa berujung dengan kesedihan...

om rame on 29 Juni 2010 pukul 06.57 mengatakan...

membaca tuLisan mengenai piket, jadi teringat duLu waktu masih sekoLah. dimana, kaLo yang memang dasarnya pemaLas yah cuma diam aja. hehehe...
mantab (pake B) nih kisahnya.
seLamat istirahat aja yah mbak.

Diah Alsa on 30 Juni 2010 pukul 19.44 mengatakan...

yaaahh.. sad ending *kucewa* tapii keren dek, kereeenn...
aayooo buat tulisan lagiiii :k:

Posting Komentar

Silakan ngoceh.. ^.^
Yang ngga punya blog juga bisa ngoceh di sini pake alamat email/alamat facebook kalian. =D

Makasih udah mampir ke sini. Jangan bosen mampir ya~

 

Blog Ga Jelass Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting